Rabu, 02 Mei 2018

JUMLAH AYAT DAN HURUF AL QUR AN


Sebagaimana Al quran  telah disepakati , terdiri 30 juz dan 114  surat. Adapun ayat dan dan hurufnya belum disepakati. 
Jumlah ayat Al Qur an
Salah seorang pakar ulumul-Qur’an awal, as-Suyuti (w. 911 H/1505 M) dalam karya monumentalnya al-Itqan fi Ulumil-Qur’an mengutip pendapat Abu Amr ad-Dani (w. 444 H/1052 M), para sarjana Al-Qur’an menyepakati (ajma’u), jumlah ayat Al-Qur’an adalah 6.000 ayat, para ulama berbeda pendapat terkait lebihannya.[1] Pendapat ini juga dikuatkan oleh Ibnu Katsir.[2] Mengapa demikian? Menurut az-Zarkasyi (w. 794 H/1391 M) karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terkadang berhenti pada akhir ayat karena waqaf, namun keesokan harinya Nabi tidak lagi berhenti (waqaf) pada tempat semula, bahkan menyempurnakan bacaannya, sehingga para sahabat yang mendengarnya menyangka berhentinya Nabi tersebut karena faktor akhir ayat (fasilah).
 سبب اختلاف في عدد الآي أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقف على رؤوس الآي للتوقيف فغذا علم محلها وصل للتمام فيحسب السامع حينئذ أنها ليست فاصلة
Dalam studi ulumul-Qur’an yang membahas disiplin ini lebih lanjut didapati beberapa riwayat yang menginformasikan tentang pembahasan terkait. Kajian yang secara khusus membahas hal ini setidaknya dapat dibaca dalam kitab al-Bayan fi ‘Addi Ayil Qur’an karya Abu Amr ad-Dani (w. 444 H/1052 M), Nadzimatuz-Zahr karya as-Syatibi (w. 590 H/1194 M), al-Faraidul Hisan fi ‘Addi Ayil-Qur’an karya Abdul Fatah Abdul-Gani al-Qadhi (w. 1403 H/1982 M), dan al-Muharrar al-Wajiz fi ‘Addi Ayil Kitabil-Aziz karya Abdur-Razaq Ali Ibrahim Musa yang terinspirasi dari karya gurunya Muhammad al-Mutawalli (w. 1313 H/1895 M).

Abdur-Razaq Ali Ibrahim Musa dalam al-Muharrar al-Wajiz fi ‘Addi Ayil Kitabil-Aziz (h. 47) menginformasikan bahwa para ulama berbeda pendapat tentang jumlah ayat Al-Qur’an. Menurut pendapat terkuat kriteria dan jumlah pengelompokan ini terkait erat dengan enam copy naskah Usmaniyah yang didistribusikan ke beberapa garnisun wilayah Islam waktu itu (al-Amshar). Oleh karena itu, hitungan Madinah ada dua (Madani Awal dan Akhir), Mekkah, Syam, Kuffah, dan Basrah, demikian menurut ad-Dani. Sementara al-Ja’biri menambahkan satu lokasi lagi, yakni hitungan dari daerah Hims. Dari kronologi ini kemudian para ulama setelahnya menggenapkannya menjadi tujuh riwayat yang memberikan keterangan tentang jumlah ayat dalam Al-Qur’an.

1. Al-Madani (Madinah), hitungan jumlah ayat dalam kelompok ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu Madani AwaldanMadani Akhir.
a.  Madani Awaldisandarkan pada riwayat Abu Amr ad-Dani dengan jalur dari Imam Nafi dari riwayat Abu Ja’far bin Yazid al-Qa’qa’dari Imam Syaibah bin Naskah, seorang anak laki-laki dari mantan budaknya Ummu Salamah (istri Rasulullah), jumlahnya adalah 217 ayat;
b.  Madani Akhirdisandarkan pada riwayat Abu Amr ad-Dani dengan jalur dari Imam Nafi dari riwayat Ismail bin Ja’far dari Sulaiman bin Jammaz dari Abu Ja’far dan Syaibah bin Nashah secara marfu dari keduanya, jumlah ayatnya adalah 214 ayat.
2.   Al-Makki (Mekkah) disandarkan pada riwayat Abu Amr ad-Dani dengan jalur Abdullah bin Katsir al-Makki dari Mujahid bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Ubay bin Ka’ab, 219 dan6.210 ayat. Jumlah 6.210 adalah pendapat Ubay bin Ka’ab sendiri, mayoritas orang-orang Mekkah memakai hitungan 6.219, demikian komentar ad-Dani.
3.  As-Syami (Suriah) disandarkan dari riwayat Abu Amr ad-Dani dengan jalur Yahya bin Harits ad-Dimari dari al-Akhfasy dari Ibnu Dzakwan dan al-Halwani dari Hisyam, Ibnu Dzakwan dan Hisyam dari Abu Ayyub bin Tamim al-Qari dari Abdullah bin Amir al-Yahshibi dari Abu Darda, jumlah ayatnya adalah 226 ayat;
4.  Al-Kufi (Kuffah, Irak) disandarkan dari riwayat Abu Amr ad-Dani dengan jalur Hamzah bin Hubaib bin Ziyat dari Ibnu Abu Laila dari Abu Abdirrahman bin Habib as-Sulami dari Ali bin Abi Talib, jumlah ayatnya adalah 236 ayat;
5.  Al-Bashri (Basrah, Irak) disandarkan dari riwayat Abu Amr ad-Dani dengan jalur ‘Ashim al-Jahdari dan Atha bin Yasar, jumlah ayatnya adalah 204 ayat;
6.  Al-Himsyi, menurut al-Mutawalli disandarkan dari riwayat Syuraikh bin Yazid al-Himsyi al-Hadrami. Sementara menurut Abdul Ali Mas’ul hitungan ini disandarakan kepada Khalid al-Ma’dan seorang tabi’in senior dari Syam. Meski pun terjadi perbedaan sumber, keduanya sepakat jumlah ayatnya adalah 232 ayat.
Tabel Jumlah Ayat dan Rawinya
No
Jumlah Ayat
Kategorisasi
Rawi
1
6.217
Madani Awal
Nafi dari riwayat Abu Ja’far bin Yazid al-Qa’qa’
6.214
Madani Akhir
Nafi dari riwayat Ismail bin Ja’far
2
6.219
Makki
Abdullah bin Katsir al-Makki dari Mujahid bin Jubair
3
6.225
Syami
Abu Ayyub bin Tamim al-Qari dari Abdullah bin Amir al-Yahshibi
4
6.236
Kufi
Hamzah bin Hubaib bin Ziyat dari Ibnu Abu Laila dari Abu Abdirrahman bin Habib as-Sulami
5
6.205
Bashri
‘Ashim al-Jahdari dan Atha bin Yasar
6
6.232
Himsy
Khalid al-Ma’dan

 Dari beberapa riwayat di atas, yang sampai saat ini riil banyak dipakai dalam penerbitan Al-Qur’an ada dua. Mazhab al-Kuffiyun yang diriwayatkan Hamzah bin Hubaib bin Ziyat dari Ibnu Abu Laila dari Abu Abdirrahman bin Habib as-Sulami dari Ali bin Abi Talib dengan jumlah ayat 6.236 ayat dan Madani Awal disandarkan pada riwayat Imam Nafi dari riwayat Abu Ja’far bin Yazid al-Qa’qa’, 6.217 ayat. Bertolak dari keadaan sekarang yang hanya menyisakan dua mazhab dari tujuh riwayat, menurut ad-Dani pada masanya (setidaknya dalam kisaran abad ke-5 hijriah) kelima mazhab hitungan ayat di atas saat itu semuanya berlaku di kawasan bersangkutan.
Dua mazhab ‘addul-ayi yang masih berkembang dapat dilihat sebagai berikut. Mazhab pertama dipakai oleh mayoritas negara-negara Muslim termasuk Mushaf Madinah terbitan Mujamma’ Malik Fahd dan Mushaf Standar terbitan Indonesia. Mazhab kedua, setidaknya telah dipakai oleh Mushaf al-Jamahiriyah dengan riwayat Qalun ‘an Nafi yang diterbitkan oleh Libya. Selebihnya untuk masa sekarang tampaknya sudah tidak ada yang menerapkannya lagi, dan hanya terdokumentasi dalam literatur-literatur klasik ulumul-Qur’an, khususnya yang membahas addul-ayi.
Bagaimana dengan jumlah 6.666 ayat?
Menurut sebuah sumber, angka ini berasal dari keterangan Syekh Nawawi al-Bantani (w. 1316 H/1897 M) dalam kitabnya Nihayatuz-Zain fi Irsyadil-Mubtadiin.[6] Menurut al-Bantani, bilangan ayat Al-Qur’an itu 6.666 ayat, yaitu 1.000 ayat di dalamnya tentang perintah, 1.000 ayat tentang larangan, 1.000 ayat tentang janji, 1.000 tentang ancaman, 1.000 ayat tentang kisah-kisah dan kabar-kabar, 1.000 ayat tentang ‘ibrah dan tamsil, 500 ayat tentang halal dan haram, 100 tentang nasikh dan mansukh, dan 66 ayat tentang du’a, istighfar dan dzikir.[7]
Sumber lain dengan jumlah yang sama tetapi dengan penjelasan berbeda adalah pandangan az-Zuhaily dalam at-Tafsir al-Munir fil-‘Aqidah wasy-Syari’ah wal-Manhaj,(2003, jilid 1/45), “membenarkan” jumlah ayat Al-Qur’an dalam (tariqah) hitungan al-Kufiyyun adalah 6.236 ayat, namun demikian ia juga menyebutkan menurut (tariqah) hitungan yang lain berjumlah 6.666 ayat. Perhitungan ini sepertinya didasarkan pada kalkulasi pertimbangan isi keseluruhan ayat dalam Al-Qur’an. Dalam pandangan ini, ayat-ayat Al-Qur’an dapat diklasifikasi dan dijumlahkan sebagai berikut; al-amr (perintah) 1.000 ayat, an-nahy (larangan) 1.000 ayat, al-wa’d (janji) 1.000 ayat, al-wa’id (ancaman) 1.000 ayat, al-qasas wal-akhbar (kisah-kisah dan informasi) 1.000 ayat, al-ibr wal-amtsal (pelajaran dan perumpamaan) 1.000 ayat, al-haram wal halal (halal dan haram) 500 ayat, ad-du’a (doa) 100 ayat, dan an-nasikh wal-mansukh 66 ayat.[8]
Dari beberapa informasi dan telaahan di atas, dapat disimpulkan sementara terkait jumlah bilangan ayat dalam Al-Qur’an. Pertama, jumlah 6.666 adalah jumlah hitungan ayat Al-Qur’an berdasarkan kandungan isi ayat dari sebagian ulama, bukan hitungan dalam pengertian menghitung satu per satu ayat dalam perspektif ilmu addul-ayi. Kedua, jumlah 6.236 bukanlah jumlah satu-satunya ayat Al-Qur’an yang “paling benar”, namun hal itu adalah pilihan riwayat.
Sebab jumlah hitungan ini sangat terkait erat dengan periwayatan dan qira’ah. Seperti yang terjadi di Mushaf al-Jamahiriyah Libya yang lebih memilih menggunakan qira’ah Qalun dari Imam Nafi dengan hitungan ayat Madani awal (6.217 ayat).
Dengan demikian, terkait kepastian jumlah ayat-ayat dalam Al-Qur’an tidak ada yang “paling benar” dan “paling salah”. Selama hal itu argumentatif dan didasarkan pada periwayatan dan pilihan yang bertanggung jawab, semua dapat dimungkinkan, meski pun tidak dapat disangkal sebuah pendapat barangkali “lemah” (marjuh) secara metodologis. Diskusi terkait khilafiyah jumlah ayat tidak selamanya harus bersepakat dalam kesamaan atau pun saling mencaci dalam ketidaktahuan! Wallahu a’lam.
Lebih jelasnya mari kita hitung dengan calculator mulai dari surah Fatihah sampai surat AnNas.

NO. SURAH
NAMA SURAH
JUMLAH AYAT
1
7
2
286
3
200
4
176
5
120
6
165
7
206
8
75
9
129
10
109
11
123
12
111
13
43
14
52
15
99
16
128
17
111
18
110
19
98
20
135
21
112
22
78
23
118
24
64
25
77
26
227
27
93
28
88
29
69
30
60
31
34
32
30
33
73
34
54
35
45
36
83
37
182
38
88
39
75
40
85
41
54
42
53
43
89
44
59
45
37
46
35
47
38
48
29
49
18
50
45
51
60
52
49
53
62
54
55
55
78
56
96
57
29
58
22
59
24
60
13
61
14
62
11
63
11
64
18
65
12
66
12
67
30
68
52
69
52
70
44
71
28
72
28
73
20
74
56
75
40
76
31
77
50
78
40
79
46
80
42
81
29
82
19
83
36
84
25
85
22
86
17
87
19
88
26
89
30
90
20
91
15
92
21
93
11
94
8
95
8
96
19
97
5
98
8
99
8
100
11
101
11
102
8
103
3
104
9
105
5
106
4
107
7
108
3
109
6
110
3
111
5
112
4
113
5
114
6
T O T AL
6236

Maka jumlah  ayat di dalam al-Qur’an adalah 6,236. Bagaimana dengan berpendapat 6.666 ? Kita tidak perlu menyalahkan dan kita harus husnud dhan.
Perbedaan bilangan ayat di antara dua jumlah tersebut (6,236 dan 6,666) adalah 430 Perbedaannya besar.
Di manakah pula tersimpannya ayat-ayat yang berlebihan itu?
-  kenapa bisa terjadi kelebihan 430 ayat…?
-  apakah angka 430 ini sebuah kesalahan atau ada pesan yang tidak tersampaikan…..?

Mari kita sikapi perbedaan  sebanyak 430 dengan beefikir positif dan perhitungan yang sangat matang……????? Dan bisa dikompromikan.
Sebenarnya pesan angka 6666 tersebut kurang lebih seperti ini :
Hai orang  umat muslim pelajarilah 6236 ayat  al qur’an sebagai pedoman hidupmu, dan jadikanlah 430 sebagai suri tauladan dalam tingkah-lakumu sehari-hari”
Lalu bukankah suri tauladan kita Muhammad SAW…? Bagaimana dengan angka 430 ?.
Jadi  430 = Muhammad saw.
Coba kita perhatian, kata Muhammad ( محمد )  terdiri dari huruf “mim, ha, mim, da”
sekarang kita larikan ke surat
mim huruf  ke 24 —–> surat ke 24  jumlah ayat 64
ha  huruf ke 6 ——-> surat ke 6 jumlah ayat 165
mim huruf ke 24 —–> surat ke 24 jumlah ayat 64
da huruf ke 8 ——-> surat ke 8 jumlah ayat 75

Kalau kita jumlahkan nomor surat dan jumlah ayat……
24 + 64 = 88
6 + 165 = 171
24 + 64 = 88
8 + 75 = 83
——+
430
jadi huruf Muhammad itu berjumlah 430, Apakah angka di atas sebuah kebetulan atau  berdasarkan perhitungan yang tepat ? Sungguh maha luar biasa Allah menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini berdasarkan perhitungan yang cermat dan akurat.
               Dari dua sudut pandang diatas, terserah Anda condong ke perhitungan yang mana, kita kembalikan pada kepercayaan masing – masing. Jangan mengusik dan jangan mengganggu.

Jumlah huruf Al Qur an
               An Nasafi dalam kitab Majmu al Ulum wa Mathli’u an Nujum dan dikutip oleh Imam Ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al Ilahiyah menyatakan jumlah huruf-huruf dalam Al Qur’an diurut sesuai dengan banyaknya:

Huruf
Jumlah
Huruf
Jumlah
Alif
Ba’
Ta’
Mim
Ya’
Nun
Tsa’
Qof
Dal
Dzal
Jim
Ra’
Dladl
Kha’
Dzal

48740
11420
1404
28922
25717
17000
10480
8099
5998
4934
3322
2206
1822
1503
842
Lam
Ha’
Waw
Lam Alif
Fa’
A’in
Kaf
Sin
Ha
Shad
Syin
Zai
Ghon
Tha’

33922
26925
25506
14707
9813
9470
8022
5799
4138
2780
2115
1680
1229
1204


                   Jumlah total semua huruf dalam al-Qur’an sebanyak 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu). Jumlah total ini sudah termasuk jumlah huruf ayat yang di-nusakh
Para peneliti terdahulu sudah mencatat, bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf ‘muqaththa’ah’ berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf ‘hijaiyah’ Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar