RAHASIA JARI TANGAN DAN ANGKA 19
Di antara ni'mat
Allah yang besar kepada manusia adalah diberikannya tangan yang sangat besar
manfaat kegunaannya. Di ujung tangan itu ada jari jemari yang memiliki banyak
sekali fungsi dan kegunaan. Selain untuk mengambil, meletakkan atau membawa
sesuatu bersama telapak tangan jari jemari dapat mengepal, memijit, menggosok,
memukul, menonjok, menjitak, memilin, memelintir, meremas, membelai, menusuk,
mencengkeram, dan lain-lain.
Jari tangan kita
kiri kanan masing-masing terdiri dari 5 sehingga semuanya ada 10 dan
masing-masing memiliki 4 ruas (kecuali jempol = 3 ruas) sehingga jumlah
keseluruhannya 38 ruas.
Tahukah anda,
jumlah jari jemari anda mengandung keajaiban angka 19 ? (catatan: dengan
mengabaikan ruas-ruas tulang pergelangan). Silakan anda hitung sendiri maka
akan anda dapati sbb:
jari kelingking = ada 4 ruas
jari manis = ada 4 ruas
jari tengah = ada 4 ruas
jari telunjuk = ada 4 ruas
jari jempol (ibu jari) = ada 3 ruas
------------------------------------------------ +
( 4 + 4 + 4 + 4 + 3 ) Total jumlah = 19 ruas
Firman Allah : "Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna".(QS. 75. Al Qiyamah:4)
jari kelingking = ada 4 ruas
jari manis = ada 4 ruas
jari tengah = ada 4 ruas
jari telunjuk = ada 4 ruas
jari jempol (ibu jari) = ada 3 ruas
------------------------------------------------ +
( 4 + 4 + 4 + 4 + 3 ) Total jumlah = 19 ruas
Firman Allah : "Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna".(QS. 75. Al Qiyamah:4)
Mukjizat Allah,
tanda 99 (Asmaul Husna) pada telapak tangan anda lihatlah garis utama kedua
telapak tangan kita, (lihat gambar), bertuliskan dalam angka Arab yaitu :
l/\ pada telapak tangan kanan, artinya = 18
l pada telapak tangan kiri, artinya = 81
Pada kedua angka ini dijumlahkan, 18+81 = 99, 99 adalah jumlah nama/sifat Allah, Asmaul Husna yang terdapat dalam Al-Quran ! SUBHANALAH ALLAHU AKBAR
Bila 18 dan 81 ini dirangkaikan, menjadi = 1881
Angka ini adalah angka kelipatan 19 yang ke-99 ( 19 x 99 = 1881 )
Sedangkan kita ketahui angka 19 adalah fenomena tersendiri dalam Al-Quran, yang merupakan bukti kemukjizatan al-Quran.
l/\ pada telapak tangan kanan, artinya = 18
l pada telapak tangan kiri, artinya = 81
Pada kedua angka ini dijumlahkan, 18+81 = 99, 99 adalah jumlah nama/sifat Allah, Asmaul Husna yang terdapat dalam Al-Quran ! SUBHANALAH ALLAHU AKBAR
Bila 18 dan 81 ini dirangkaikan, menjadi = 1881
Angka ini adalah angka kelipatan 19 yang ke-99 ( 19 x 99 = 1881 )
Sedangkan kita ketahui angka 19 adalah fenomena tersendiri dalam Al-Quran, yang merupakan bukti kemukjizatan al-Quran.
Ruas-ruas tulang
jari (tapak tangan maupun telapak kaki) anda, terkandung jejak-jejak nama
Allah,Silakan perhatikan salah satu tapak tangan anda (bisa kanan bisa kiri).
Perhatikan lagi
dengan seksama:
- Jari kelingking = membentuk huruf ALIF
- Jari manis, jari tengah, & jari telunjuk = membentuk huruf LAM (double)
- Jari jempol (ibu jari)= membentuk huruf HA'
- Jari kelingking = membentuk huruf ALIF
- Jari manis, jari tengah, & jari telunjuk = membentuk huruf LAM (double)
- Jari jempol (ibu jari)= membentuk huruf HA'
Jadi jika
digabung, maka bagi anda yang mengerti huruf Arab akan mendapati bentuk tapak
tangan itu bisa dibaca sebagai Allah (dalam bahasa Arab).
Maka benarlah firman Allah SWT :
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (QS. Fushshilat 41:53)
Maka benarlah firman Allah SWT :
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (QS. Fushshilat 41:53)
Pada hari ini
Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi
kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS. 36.
Yaasin:65)
Rahasia Asmaul Husna Ditelapak Tangan Manusia
Setiap orang pasti mempunyai garis tangan. Perhatikan tapak
tangan kita, dengan ibu jari di sebelah atas, maka akan terlihat
garis berbentuk I/\ dan /\I (dalam angka arab, yang berarti: 18 dan 81). Apa
bila dijumlah 18 + 81 = 99. Kita tahu bahwa 99 adalah Asmaul Husna (Nama-nama
Allah).
Jika tapak tangan kiri di atas tapak tangan kanan dibawah
kemudian dikurangkan, maka menjadi: 81 - 18 = 63. Ini adalah umur Rasulullah
Saw, dan juga umur manusia pada umumnya saat ini. Bila 18 dan 81 ini
dirangkaikan, maka terbentuk angka 1881. Angka ini adalah angka kelipatan 19
yang ke-99 ( 19 x 99 = 1881 ). Seperti diketahui angka 19 adalah fenomena
tersendiri dalam Al-Quran, yang merupakan salah satu kemukjizatan al-Quran.
Pernahkah kita menyadari dan berpikir,mengapa tingkat
keimanan mengalami fluktuasi (Turun-Naik). Pernahkah bertanya pada diri
sendiri,mengapa hal itu bisa terjadi. Pernahkah berusaha untuk mencari
penyebabnya. Pernahkah melihat pada sekitar anggota tubuh, manakah bukti yang
membuat iman kita selalu mengalami perubahan, sehingga keislaman diri kita pun
diragukan.
Pernahkah kita menyadari bahwa kita mengaku islam,tetapi
tidak mencerminkan suatu sikap atau akhlaq islam. Cobalah ambil napas
dalam-dalam lalu keluarkan perlahan,kemudian rentangkan dan lihatlah telapak
tangan dan hadapkan ke raut wajah. Lihatlah bahwa telapak tangan terdiri
dari lima jari
: 1.Jempol (Ibu jari) 2.Telunjuk, 3.Jari Tengah, 4.Jari Manis, dan 5.Kelingking.
Akan terlihat bahwa keempat jari (Telunjuk,Jari Tengah,Jari
Manis dan Kelingking) mengarah ke depan (Horisontal). Sedangkan Ibu jari atau
jempol terlihat mengarah ke atas (Vertikal). Ibu Jari atau Jempol merupakan
elemen penghubung, yang artinya adalah keyakinan yang kuat dan mendasar dalam
wujud keimanan kepada Allah ta’ala (Habbluminnallah)
Sedangkan empat jari lainnya yang mengarah ke depan
(horisontal) mengisyaratkan fungsi empat perangkat penyelenggara dalam hubungan
antar makhluk untuk mengisi kehidupannya (Muamallah). Setiap organ tubuh
manusia mengandung arti begitu juga dengan jari, dan setiap arti memiliki makna
,didalam makna terkandung tanda Kebesaran Sang Pencipta. Dan dari tanda Kebesaran Sang Pencipta menumbuhkan
keimanan yang kuat.
Telapak-tangan
kita dengan kelima jarinya adalah kesempurnaan dalam kesederhanaan. Sempurna
dalam fungsi dan sederhana dalam bentuk. Dan hal ini menandakan bahwa Manusia
adalah wujud ciptaan teknologi yang maha canggih sepanjang masa, tak ada
teknologi yang lebih canggih dari diri manusia itu sendiri. Jari menunjukkan
suatu perilaku manusia,dimana perilaku ini terwujud dalam rukun Islam yang
menjadi pondasi thorekat setiap diri manusia. ( Dirangkum dari berbagai sumber)
Rahasia Lafadh ALLAH pada
diri manusia
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al
Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi
atas segala sesuatu?
(QS. 41. Fushshilat 53)
(QS. 41. Fushshilat 53)
Ayat ini
menerangkan bahwa ada pada diri kita ada tanda kekuasaan Allah.
Lafadz Allah ternyata ada pada diri kita sendiri.
Cobalah buka telapak tangan kanan kita lalu sekarang hadapkan ke meja, akan terlihat jelas jari kelingking lalu jari manis lalu jari tengah lalu jari telunjuk lalu ibu jari. Lihat baik baik L
jari kelingking : membentuk huruf alif
jari manis, jari tengah, jari telunjuk : membentuk huruf lam (double)
jari jempol : membentuk huruf ha’
maka jadilah lafadz Allah.(subhanallah)
Lafadz Allah ternyata ada pada diri kita sendiri.
Cobalah buka telapak tangan kanan kita lalu sekarang hadapkan ke meja, akan terlihat jelas jari kelingking lalu jari manis lalu jari tengah lalu jari telunjuk lalu ibu jari. Lihat baik baik L
jari kelingking : membentuk huruf alif
jari manis, jari tengah, jari telunjuk : membentuk huruf lam (double)
jari jempol : membentuk huruf ha’
maka jadilah lafadz Allah.(subhanallah)
Sekarang balikan
lagi telapak tangan kita menghadap wajah. Liat lagi baik baik, garis utama
kedua telapak tangan kita, (bertuliskan dalam angka Arab yaitu /\ pada telapak
tangan kanan)
Artinya : 18
lalu ..bukalah telapak tangan kiri kita sendiri . akan terlihat tanda yang sama /\| pada telapak tangan kiri,artinya : 81 . maka jumlah kan lah 1+8 = 9 di tangan kanan lalu jumlahkan lah 1+8 =9 di tangan kiri .. maka …………..kalau ke dua tangan tadi di dekat kan akan merujuk kombinasi 99. apakah kita menyadari nya 99 itu adalah nama Allah dalam asmaul husna..
Artinya : 18
lalu ..bukalah telapak tangan kiri kita sendiri . akan terlihat tanda yang sama /\| pada telapak tangan kiri,artinya : 81 . maka jumlah kan lah 1+8 = 9 di tangan kanan lalu jumlahkan lah 1+8 =9 di tangan kiri .. maka …………..kalau ke dua tangan tadi di dekat kan akan merujuk kombinasi 99. apakah kita menyadari nya 99 itu adalah nama Allah dalam asmaul husna..
Jika kedua angka
ini dijumlahkan, 18+81 = 99
99 adalah jumlah nama/sifat Allah, Asmaul Husna yang terdapat dalam Al-Quran !
Bila 18 dan 81 ini dirangkaikan, maka terbentuk angka 1881.
Angka ini adalah angka kelipatan 19 yang ke-99 !
( 19 x 99 = 1881 )
99 adalah jumlah nama/sifat Allah, Asmaul Husna yang terdapat dalam Al-Quran !
Bila 18 dan 81 ini dirangkaikan, maka terbentuk angka 1881.
Angka ini adalah angka kelipatan 19 yang ke-99 !
( 19 x 99 = 1881 )
RAHASIA JARI TANGAN DAN ANGKA 19
Di antara ni'mat
Allah yang besar kepada manusia adalah diberikannya tangan yang sangat besar
manfaat kegunaannya. Di ujung tangan itu ada jari jemari yang memiliki banyak
sekali fungsi dan kegunaan. Selain untuk mengambil, meletakkan atau membawa
sesuatu bersama telapak tangan jari jemari dapat mengepal, memijit, menggosok,
memukul, menonjok, menjitak, memilin, memelintir, meremas, membelai, menusuk,
mencengkeram, dan lain-lain.
Jari tangan kita
kiri kanan masing-masing terdiri dari 5 sehingga semuanya ada 10 dan
masing-masing memiliki 4 ruas (kecuali jempol = 3 ruas) sehingga jumlah
keseluruhannya 38 ruas.
Tahukah anda,
jumlah jari jemari anda mengandung keajaiban angka 19 ? (catatan: dengan
mengabaikan ruas-ruas tulang pergelangan). Silakan anda hitung sendiri maka
akan anda dapati sbb:
jari kelingking = ada 4 ruas
jari manis = ada 4 ruas
jari tengah = ada 4 ruas
jari telunjuk = ada 4 ruas
jari jempol (ibu jari) = ada 3 ruas
------------------------------------------------ +
( 4 + 4 + 4 + 4 + 3 ) Total jumlah = 19 ruas
Firman Allah : "Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna".(QS. 75. Al Qiyamah:4)
jari kelingking = ada 4 ruas
jari manis = ada 4 ruas
jari tengah = ada 4 ruas
jari telunjuk = ada 4 ruas
jari jempol (ibu jari) = ada 3 ruas
------------------------------------------------ +
( 4 + 4 + 4 + 4 + 3 ) Total jumlah = 19 ruas
Firman Allah : "Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna".(QS. 75. Al Qiyamah:4)
Mukjizat Allah,
tanda 99 (Asmaul Husna) pada telapak tangan anda lihatlah garis utama kedua
telapak tangan kita, (lihat gambar), bertuliskan dalam angka Arab yaitu :
l/\ pada telapak tangan kanan, artinya = 18
l pada telapak tangan kiri, artinya = 81
Pada kedua angka ini dijumlahkan, 18+81 = 99, 99 adalah jumlah nama/sifat Allah, Asmaul Husna yang terdapat dalam Al-Quran ! SUBHANALAH ALLAHU AKBAR
Bila 18 dan 81 ini dirangkaikan, menjadi = 1881
Angka ini adalah angka kelipatan 19 yang ke-99 ( 19 x 99 = 1881 )
Sedangkan kita ketahui angka 19 adalah fenomena tersendiri dalam Al-Quran, yang merupakan bukti kemukjizatan al-Quran.
l/\ pada telapak tangan kanan, artinya = 18
l pada telapak tangan kiri, artinya = 81
Pada kedua angka ini dijumlahkan, 18+81 = 99, 99 adalah jumlah nama/sifat Allah, Asmaul Husna yang terdapat dalam Al-Quran ! SUBHANALAH ALLAHU AKBAR
Bila 18 dan 81 ini dirangkaikan, menjadi = 1881
Angka ini adalah angka kelipatan 19 yang ke-99 ( 19 x 99 = 1881 )
Sedangkan kita ketahui angka 19 adalah fenomena tersendiri dalam Al-Quran, yang merupakan bukti kemukjizatan al-Quran.
Ruas-ruas tulang
jari (tapak tangan maupun telapak kaki) anda, terkandung jejak-jejak nama
Allah,Silakan perhatikan salah satu tapak tangan anda (bisa kanan bisa kiri).
Perhatikan lagi
dengan seksama:
- Jari kelingking = membentuk huruf ALIF
- Jari manis, jari tengah, & jari telunjuk = membentuk huruf LAM (double)
- Jari jempol (ibu jari)= membentuk huruf HA'
- Jari kelingking = membentuk huruf ALIF
- Jari manis, jari tengah, & jari telunjuk = membentuk huruf LAM (double)
- Jari jempol (ibu jari)= membentuk huruf HA'
Jadi jika
digabung, maka bagi anda yang mengerti huruf Arab akan mendapati bentuk tapak
tangan itu bisa dibaca sebagai Allah (dalam bahasa Arab).
Maka benarlah firman Allah SWT :
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (QS. Fushshilat 41:53)
Maka benarlah firman Allah SWT :
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (QS. Fushshilat 41:53)
Pada hari ini
Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi
kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS. 36.
Yaasin:65)
RAHASIA DAN FILOSOFI ANGKA 0
Di dunia ini
terdata ada 10 angka yang telah diakui yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Tapi di balik
itu semua terdapat sebuah angka yang sangat
istimewa yaitu angka 0. Banyak
yang terus memikirkan dan meneliti angka 0 tetapi masih sulit untuk mengungkap
semua rahasia di balik angka 0. Dan tak jarang pemikiran angka 0 merupakan
filosofi tentang hidup. Di sini kita akan mengungkap seluruh rahasia dan
filosofi angka 0.
1. Keberadaan angka 0.
Misalkan angka 0 dijadikan sebagai konstanta dalam apel dan jeruk. Pada keadaan
ini sebenarnya kejadian 0 apel dan 0 jeruk adalah suatu kejadian yang sama
yaitu bahwa diatas meja tidak ada benda yang dimaksud. Jadi pernyataan 0 jeruk
= 0 apel. Sehingga lambang bilangan 0 bersifat lebih netral dibanding bilangan
yang lain. Inilah logika yang tertanam dalam benak kita bahwa lambang bilangan 0 mewakili sesuatu benda nyata
yang tidak ada.
2. Dalam struktur angka, bilangan bulat terdiri dari
{…-3,-2,-1,0,1,2,3…}, jika dilihat semua angka kecuali angka 0 pasti mempunyai nilai (+) dan (-) seperti angka 1 mempunyai
nilai (+1) atau (1) dan (-1), tetapi mengapa angka 0 tidak memiliki tanda (+)
dan (-) ?
Filosofinya dari angka 0 ini kita dapat belajar
tentang keseimbangan hidup dunia dan akhirat, tentang sesuatu yang telah
terjadi dan yang akan datang, atau keseimbangan yang lainnya. Jika tanda (-)
memiliki arti bahwa sesuatu yang telah terjadi dengan kehidupan di dunia, kita
tidak boleh terlalu jauh menuju kenegatifan, atau terlalu terfokus apa yang
telah terjadi. Tetapi kita juga perlu menyentuh makna (+), dengan apa saja yang
akan kita lakukan yang belum terjadi serta kehidupan kita setelah mati nanti. Dan
yang ingin kita dapatkan adalah seperti angka 0, yang seimbang di antara
kenegatifan dan kepositifan.
3. Angka 0 dalam penjumlahan dan pengurangan, sebuah bilangan (positif maupun negatif) jika dijumlah
atau dikurang dengan 0 maka nilainya tidak akan berubah. Dapat dikatakan bahwa
kehadiran bilangan 0 pada penjumlahan dan pengurangan tidak mempunyai peran dan
dapat diabaikan. Misalnya 5 + 0 = 5, -23 + 0 = -23, 12 - 0 = 12, -34 - 0 = -34.
Filosofinya : sesuatu yang tidak benar-benar ada jika ditambahkan
atau dihilangkan/dikurangkan dari apapun yang telah bernilai tak akan merubah
nilai itu. Ini artinya adalah jika kita ingin diperhitungkan dalam sebuah komunitas,
maka kita harus bernilai untuk komunitas itu.
4. Angka 0 dalam perkalian, sebuah bilangan (positif
atau negatif) jika dikalikan dengan 0 akan menghasilkan 0. Misalnya 72 x 0 = 0,
0 x -56 = 0. Filosofinya : jika kita telah memiliki sesuatu yang bernilai dan
ingin menggandakan nilainya hindarilah bertemu dengan sesuatu yang tidak
bernilai, karena hanya akan menelan semua nilai yang ada menjadi tiada.
5. Angka 0 dalam pembagian, sebuah bilangan (positif
atau negatif) jika dibagi dengan 0 maka hasilnya tidak dapat didefinisikan.
Misalnya 5 : 0 = tidak terdefinisi. Disini peran angka 0 benar-benar mencapai
titik yang tidak terduga, dimana sebuah bilangan yang pada awalnya
bernilai akan menghasilkan sesuatu yang tidak hanya tak benilai namun justru
tak berarti (tidak didefinisikan).
6. Sifat penjumlahan dan
perkalian angka yang sama. Jika dalam perhitungan penjumlahan suatu bilangan yang sama, akan
menghasilkan bilangan yang lain untuk setiap bilangan kecuali 0. Ini merupakan
salah satu beda 0 dengan yang lainnya.
Contohnya, misal dengan penjumlahan :
2 +
2 = 4
3 x
3 = 9
-1 x (-1)
= 1
123 + 123 = 246
Sehingga dari bilangan-bilangan di atas jika
divariabelkan di dapat :
x +
x = y
a x
a = b
Tapi bagaimana dengan angka 0, jika 0 + 0 = 0,
maka :
x +
x = x ?????
a x
a = a ?????
Filosofinya dalam kehidupan sehari-hari adalah,
tentang sosialisasi diri kita. Manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan,
jika kita tidak mempunyai sosialisasi dengan orang lain yang tidak dapat saling
membantu, maka kita akan sia-sia. Kekurangan kita akan bisa tertutupi dengan
orang yang bisa lebih atas kekurangan kita. Itulah butuhnya untuk saling
melengkapi
7. Sifat pengurangan angka yang
sama. Setiap bilangan yang sama jika dikurangkan
satu sama lain adalah 0.
Contoh :
9 – 9 = 0
5 – 5 = 0
Begitu pun dengan 0
0 – 0 = 0
Filosofinya, jangan meremehkan seseorang yang kita
anggap tidak ada gunanya, karena kita merasa lebih terhadap lebih dari orang
lain. Tetapi jika kita sering berpikir begitu, kitalah yang akan menjadi
seseorang yang tak berguna itu, karena kelebihan kita belum tentu berguna bagi
orang lain.
8. Sifat pembagian angka yang sama dan 0 pangkat 0. Setiap bilangan yang sama jika dibagi dengan
angka itu sendiri pasti akan menghasilkan 1, kecuali 0, mengapa?
Contoh :
87 : 87 = 1
999 : 999 = 1
-3 : -3 = 1
Jadi disimpulkan :
x : x = 1
Tetapi mengapa tidak berlaku dengan 0
0 : 0 = tak tentu, mengapa bukan 1?
Karena untuk 0 x a = 0, untuk a setiap bilangan,
maka 0 : 0 = a, untuk a setiap bilangan, maka 0 : 0 adalah tak tentu, ini juga
sama halnya dengan 0 pangkat 0 dapat dijadikan dengan 0 : 0
Penjelasan :
0^0 = 0^1-1 = 0^1 x 0^-1 = 0^1 / 0^1 = 0 : 0
Filosofinya bahwa kita perlu mempertimbangkan
tujuan hidup kita, pusatkan dengan 1 hasil yang ingin didapat, dengan planing
dan usaha yang seimbang. Jika tanpa adanya planing dan usaha, maka hasil tidak
akan tercapai, itulah yang membuat tujuan hidup terkadang tak tentu.
9. Arti penting letak 0. Dalam sebuah bilangan asli, lambang
bilangan 0 jika diletakkan pada sisi sebelah kanan (bukan terletak di urutan
paling depan) maka akan mempunyai nilai sesuai letaknya, sedang jika diletakkan
pada sisi paling kiri (urutan terdepan sebuah bilangan) lambang bilangan 0 tak
mempunyai arti apapun. Misalnya kita mempunyai bilangan 999, jika pada sisi
kanan kita tambahkan lambang bilangan 0 maka nilainya menjadi 9990, lambang
bilangan 0 mempunyai arti/nilai. Namun jika kita letakkan di sisi paling kiri
menjadi 0999, maka lambang bilangan 0 tak mempunyai arti/nilai.
Filosofi yang dapat kita ambil adalah bahwa
sesuatu yang tidak nyata-nyata ada, tidak akan bernilai apapun jika ditempatkan
pada posisi paling depan. Yang berhak menempati posisi terdepan adalah mereka
yang nyata-nyata mempunyai nilai. Jadi jika kita ingin mencapai posisi terdepan maka kita harus memiliki
nilai.
10. Bilangan berpangkat 0 kecuali 0. Angka sebesar apapun kalau di
pangkatkan ”0” pasti hasilnya ”1” berarti gak boleh ada angka yang sombong
karena besarnya. 999.999.999 aja kalu dipangkatkan ” 0 ” tetep jadi 1.
Filosofinya, kita janganlah sombong dengan pangkat
yang dimiliki, walaupun pangkat kita setinggi-tingginya, apalagi pangkat tinggi
tanpa memiliki kemampuan apapun alias 0.
Rahasia Allah di Balik Rumus Matematika
Apa yang aku lakukan, apa yang aku inginkan, apa
yang aku beli, apa yang aku jadikan tujuan selama ini ternyata semakin jauh
dari dari tujuan yang hakiki. Aku sering memberikan pertanyaan kepada anak
didik dengan pertanyaan "Siapa saya, Untuk apa kita hidup, dan
kenapa kita di hidupkan di dunia?". Sebetulnya
pertanyaan-pertanyaan itu aku tujukan untuk diri aku sendiri, karena selama ini
pun aku belum tahu betul apa jawa banya.
Suatu hari aku teringat akan sahabat dan pembimbingku yang bertanya
seperti ini "kenapa (+ X + = +), (+ X - = +), dan (- X - =
-)" . Saat itu aku bingung tidak tahu jawabannya
karena terusterang aku sangat tidak suka dengan pelajaran matematika. Kemudian
sahabat bilang harus kamu temukan
jawabanya!.Dan aku baru tahu jawabannya dan menyadarinya bahwa jawaban dari pertanyaan rumus matematika ini adalah:
( + X + = +) yang kalau dilogikakan secara pemikiran dan kajian ilu ternyata menghasilkan jawaban seperti ini "Ketika kebaikan berada dalam waktu, tempat, dan orang-orang yang baik, maka hasilnya akan berlipat-lipat kebaikan" .
( + X - = - ) "ketika kebaikan berada dalam waktu, tempat, dan orang-orang yang kurang baik maka hasilnya akan berlipat-lipat keburukan. hasilnya akan di cemooh, dibilang sok idealis, dibilang sok malaikat dan bahkan dijauhi serta tidak tertutup kemungkinan orang yang membawa dan menyampaikan kebaikan akan dianiyaya.
selain itu analisisnya akan seperti ini:
Dari segi peribadi yang menyampaikan, perkataan dan tujuan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik, bahkan keburukan karena di barengi dengan kebencian bahkan dendam yang sangat besar ketika menyampaikan kebenaran itu.
yang ketiga
( - X - = +) Keburukan ditempat, waktu dan orang-orang yang kurang baik maka akan meluruskan dan memudahkan keburukan itu terjadi karena satu sama lain saling mendukung, namun dalam hal keburukan.
Ternyata aku baru sadar bahwa selama ini aku berada dalam rumus matematika yang kedua yaitu ( + X - = -). dimana aku selalu menyampaikan kebenaran ditempat, waktu, dan orang-orang yang kurang baik. serta dalam hal penyampaiannya aku selalu dibarengi dengan emosi yang negatif yaitu dengan amarah bahkan perasaan yang kesal dan dibarengi dengan dendam. Hasilnya sellau negatif, aku selalu di jauhi sama orang-orang di sekeliling aku.
Selain itu kenapa aku merasa bahwa Hari ini aku seperti terbangun dari tidur yang panjang, dan aku merasa bahwa apa yang selama ini aku lakukan hanyalah mimpi semata. Hari ini aku menemukan jawaban dari kajian ilmu matematik logika sekaligus dua rumus ilmu matematika. yaitu kenapa angka nol (0) itu ternyata lebih berharga ketimbang deretan angka matematika 1, 2, 3, sampai 9. Dan sedereta akngka itu tidak lebih berharga ketika dalam deretannya itu tidak ada angka nol (0) nya.
contoh:
Angka 1 kurang berarti dan kurang ada nilainya kalau tidak di barengi dengan angka nol (0), akan lebih bernilai kalau satu (1) dan nol (0) bersanding misalnya jadi angka sepuluh (10). semakin banyak deretan nolnya setelah angka satu (1) maka akan semakin bernilai. begitu juga sebaliknya kalau angka satu (1) sebelumnya disandingkan dengan angka nol (0). maka hasilnya juga akan kurang bernilai contohnya seperti nol koma satu (0,1).
selain itu deretan angka berapa pun (1, 2, 3, sampai 9) kalau dikali nol maka hasilnya akan nol (0) .
Sekarang timbul pertanyaan yang paling mendasar, "sebenarnya angka nol ini apa?" atau kenapa nilai nol ini kalau di sandingkan akan jauh lebih bernilai atau bahkan tidak ada nilainya sama sekali?
Jawaban analisis deretan angka-angka matematika itu kalau di sandingkan dengan rahasiah kehidupan seperti pertanyaan yang saya sebutkan diatas atas ("Siapa saya, Untuk apa kita hidup, dan kenapa kita di hidupkan di dunia?")adalah: Nol (0) adalah kebenaran yang paling hakiki yang sering kita abaikan. kebenaran hakiki adalah "Allah" .
Contoh:
Ketika kita melakukan satu kebaikan karena ingin pujian dari orang di sekeliling kita, maka satu kebaikan itu akan bernilai nol (0) atau kosong. sebaliknya kalau kita melakukan satu kebaikan karena ingin mendapatkan keridhoan dan fahala dari Allah maka hasilnya satu (1) kebaikan itu akan menjadi sepuluh (10) kebaikan bahkan lebih.
Apabila kita melakukan satu (1) kebaikan karena ingin di puji orang di sekeliling kita maka kita menjadi orang yang ria dan sombong. maka perbuatan itu akan sia-sia tidak ada nilainya bahkan akan menjadi siksaan buat diri kita dan jelas akan menjadi nilai no (0) dan negatif (-).